Menyiapkan Guru Antihoaks, AGP PGRI Gelar Workshop



Maraknya kejahatan dunia maya dan penyalahgunaan media sosial yang dialami guru, Asosiasi Guru Penulis Persatuan Guru Republik Indonesia (AGP PGRI) menggelar workshop literasi. Workshop Literasi yang bertajuk "Kiat Cerdas Menjadi Guru Literat" dilaksanakan di SMAN 25 Jakarta Pusat, Sabtu 17 Februari 2024. Kegiatan AGP PGRI yang pertama di tahun 2024 ini diikuti oleh 50 orang guru secara tatap muka dan 80-an Guru secara daring. 

Para peserta yang mengikuti moda luring merupakan guru pendidikan dasar dan menengah, utusan dari PGRI se-Jabodetabek. Para peserta mendapatkan materi workshop mengenai pentingnya literasi digital untuk guru yang disampaikan oleh Catur Nurrochman Oktavian, Ketua AGP PGRI pusat. Dua narasumber lainnya, yaitu Nia Kurniasih, menyampaikan materi Bahaya Spam, dan Endang Setiyaningsih, yang menyampaikan materi Dampak dan Manfaat Media Sosial bagi dunia Pendidikan. 

Ketua Umum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam sambutannya mengatakan bahwa guru berperan penting dalam meningkatkan literasi di sekolah dan masyarakat, salah satunya literasi digital. "Tidak banyak guru yang menekuni dunia literasi, karena itu adanya Workshop ini sangat bagus untuk guru agar semakin literat dan dapat mencegah hoaks di masyarakat", ujar Unifah menutup sambutannya.

Meynia

Menurut Nia Kurniasih (Meynia) sekretaris AGP PGRI, workshop ini diadakan dilatarbelakangi keprihatinan atas maraknya guru yang terjebak hoaks, physing, pencurian data karena asal mengisi data yang dishare oknum-oknum yang menawarkan pelatihan melalui grup Whatsapp. AGP PGRI telah terdaftar sebagai komunitas di Platform Merdeka Mengajar (PMM) sebagai upaya membantu para guru memberikan pelatihan yang bermanfaat untuk pengembangan kompetensinya, ujar Nia. 

(CNO)

Lebih baru Lebih lama